Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Halmahera Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Kotawaringin Timur Belum Miliki Formulasi Tekan Harga Cabai

  • Oleh M. Rifqi
  • 03 Januari 2017 - 12:52 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Ida Laila menilai Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur belum memiliki formulasi atau cara menekan tingginya harga cabai di daerah ini. Ia memprediksi harga cabai akan terus naik.

"Memang selalu seperti itu. Saat harga cabai di pasaran naik, pemkab melalui instansi terkait tidak bisa berbuat apa-apa," kata Ida Laila, di Sampit, Rabu (3/1/2017).

Politisi PPP itu memprediksi kenaikan harga cabai akan terus berlangsung. Sebab, saat ini harga di pasaran sekitar Rp90 ribu per kilogram, sedangkan di beberapa daerah lain sudah ada yang di atas Rp100 ribu per kg.

"Sebaiknya memang instansi terkait mempunyai langkah-langkah menekan harga cabai, yang penting adanya kestabilan harga," ujar dia.

Ida menyarankan agar dinas pertanian dan peternakan setempat bisa mensubsidi petani-petani lokal untuk menanam dan mengembangkan pertanian cabai. Selain itu perlu dilakukan pemanfaatan lahan-lahan menganggur yang bisa dibuat produktif dengan tanaman cabai.

"Petani lokal perlu difasilitasi dan dilakukan pendampingan, sehingga hasil panennya juga bisa lebih baik. Masyarakat juga perlu didorong memanfaatkan lahan di sekitar rumahnya. Sehingga kalau ini berhasil tidak perlu lagi membeli untuk keperluan sehari-hari," kata dia.

Sementara itu, di sejumlah pasar tradisional di Sampit, Kotim, harga cabai saat ini mencapai Rp90 ribu per kg. Menurut sejumlah pedagang naiknya harga cabai merah itu karena kondisi cuaca yang menyebabkan produksi petani berkurang. (M. RIFQI/N).

Berita Terbaru