BORNEONEWS, Sampit- Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi mengungkapkan, cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat di daerah ini baik melalui sistem perpipaan maupun non perpipaan baru mencapai 72,4 persen.

"Kita terus bekerja keras untuk memenuhi cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat ini. Kita akan berusaha untuk mencapai target nasional sebesar 100% hingga pada 2019 mendatang," kata Supian Hadi, Selasa (3/1/2016).

Sebagian besar masyarakat di pelosok Kotim masih mengandalkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti dibeberapa desa i Kecamatan Telaga Antang, Antang Kalang, Bukit Sentuai.

Luas dan rumitnya geografis wilayah Kotim membuat masih banyak desa di pelosok belum tersentuh instalasi air bersih, jaringan listrik dan sarana telekomunikasi.

Masyarakat menyambut gembira kabar rencana pemerintah daerah membangun sarana air bersih di desa-desa. Rencana ini diharapkan segera diwujudkan karena akan berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat.

Saat ini PDAM baru mampu melayani wilayah perkotaan yakni Kota Sampit dan beberapa ibukota kecamatan seperti Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang.

Namun di kawasan kota sendiri masih ada ribuan daftar tunggu calon pelanggan yang belum terlayani karena masih terbatasnya kapasitas pengolahan air bersih milik PDAM. PDAM juga membangun pengolahan air bersih di kecamatan. Unit PDAM di ibukota kecamatan ada di Kecamatan Kotabesi, Unit Cempaka Mulia di Kecamatan Cempaga, Unit Kuala Kuayan di Kecamatan Mentaya Hulu, Unit Samuda di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

Selain itu juga Unit Parenggean di Kecamatan Parenggean, Unit Pundu di Kecamatan Cempaga Hulu, Unit Pelangsian di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Unit Mentaya Seberang di Kecamatan Seranau dan Unit Bagendang di Kecamatan Mentaya Hilir Utara. (RAFIUDDIN/B-5)