BORNEONEWS, Sampit- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan mengembangkan sektor pariwisata susur sungai guna menghidupkan angkutan sungai yang selama ini menjadi andalan masyarakat, terutama yang berdiam di Seberang Sungai Mentaya yakni di Kecamatan Seranau.

'Rencananya untuk wisata susur sungai ini akan menempuh rute dari sekitar Ikon Jelawat atau Dermaga Habaring Hurung. Kemudian ke arah Baamang yaitu ke kawasan Hutan Sagonta Kota dan kemudian dilanjutkan ke arah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan berhenti di Dermaga Desa Pelangsian,' kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Dearah (Bappeda) Kotim, Burhanudin, Rabu (4/1/2017).

Menurutnya, memberdayakan angkutan kelotok penyeberangan ini juga mengantisipasi jika nantinya jembatan Sungai Mentaya yang menghubungkan Kota Sampit dengan Kecamatan Seranau terealisasi. Sehingga pemilik angkutan kelotok penyeberangan masih tetap memiliki penghasilan yaitu sebagai angkutan untuk wisata susur sungai.

Pengembangan wisata susur sungai ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Kotawaringin Timur. Di kawasan Hutan Sagonta Kota masih terdapat sejumlah hewan endemik Kalimantan, seperti orangutan dan satwa lainnya.

Di kawasan tersebut juga terdapat penduduk yang dalam kesehariannya masih menggunakan bahasa Sampit. Pada tahun 2017 ini diharapkan program wisata susur sungai ini sudah terealisasi.

Sebelumnya, para pemilik angkutan kelotok penyeberangan Sampit-Seranau saat ini cukup mengeluhkan menurunnya penghasilan mereka sejak beroperasinya kapal feri penyeberangan Sampit-Seranau yang lebih diminati warga karena tarifnya yang lebih murah. Dengan adanya program pemerintah daerah ini, ke depan dapat meningkatkan penghasilan para pemilik angkutan kelotok sebagai mata pencaharian turun-temurun mereka. (RAFIUDDIN/B-5)