Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Paser Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Diduga Kemunculan Buaya di Kumai Hilir karena Dampak Normalisasi Sungai

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 04 Januari 2017 - 14:56 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kemunculan tiga ekor buaya di Sungai Jayau, di sekitar Jalan Padat Karya, Kumai Hilir, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, diduga sebagai dampak dari proyek normalisasi sungai.

"Ini hanya dugaan. Bisa saja munculnya buaya itu karena adanya normalisasi sungai, menyebabkan habitat mereka terganggu. Karena kualitas airnya berubah," ujar Rizki warga Kumai Hulu, Rabu (4/1/2017)

Menurut Rizki, sebelum sungai dinormalisasi, kualitas air begitu alami. Warnanya seperti teh pekat karena mengalir dari tumupukan humus. Namun, kini, kondisi air sungai lebih terlihat kehitaman. Ia menambahkan beberapa tahun lalu, Sungai Jayau masih dijadikan tempat pemandian warga sekitar.

Rizki juga menduga buaya tersebut bisa juga masuk dari tempat lain yang satu aliran dengan Sungai Jayau. Hal ini dibuktikan dengan adanya warga yang sempat melihat buaya di muara Sungai Kapitan beberapa waktu lalu.

"Aliran Sungai Jayau kan tembus kemana-mana. Bisa saja masuk dari tempat lain," ujar Rizki.

Hal senada juga diungkapkan Imam, warga Jalan Padat Karya, Kecamatan Kumai. Menurutnya keluarnya buaya  karena di habitat aslinya, ketersediaan pangan sudah jauh berkurang, akibat kerusakan lingkungan.

"Kalau di habitat aslinya tidak terganggu, enggak mungkin buaya ini keluar dari koloninya. Dan saya dengar jenis buaya ini adalah buaya sapit," kata Imam. (KOKO SULISTYO/B-10)

Berita Terbaru