BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Banyak yang belum tahu sejarah terbentuknya nama-nama kelurahan di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Seperti kelurahan Mendawai, Madurejo, Sidorejo, dan sebagainya.

Ternyata, nama-nama kelurahan itu diambil dari domisili asal penduduknya. "Warga Pangkalan Bun ini memang campuran dari seluruh daerah, ada Banjarmasin, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan tentunya warga pribumi yakni Dayak," kata Mustafa, sesepuh pendatang dari pulau Jawa, Rabu (4/1/2017).

Ia hafal betul ketika orang tuanya dulu menceritakan asal usul penduduk Pangkalan Bun. "Dulu waktu masih kecil saya sering diceritakan oleh kakek dan orang tuanya," katanya.

Nama-nama kelurahan yang ada di Pangkalan Bun identik dengan asal mula mereka dari mana. Seperti kelurahan Madurejo, penduduknya rata-rata berasal dari Madura.

Kemudian Kelurahan Mendawai, masyarakatnya asli dari Melayu Mendawai. Kelurahan Raja, nama ini diambil dari mayoritas penduduknya yang berasal dari Melayu Banjar.

Ada lagi, Kelurahan Sidorejo, nama ini diambil dari salah satu nama daerah di pulau Jawa, karena mayoritas penduduk di sini pendatang dari Sidorejo, Jawa Timur.

Sedangkan kelurahan Pasir Panjang masyarakatnya asli suku Dayak. Terakhir Kelurahan Kampung Baru, kelurahan ini baru dan penduduknya campuran dari berbagai daerah asal. (CECEP HERDI/B-2)