Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Buton Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Parameter Garis Kemiskinan Naik

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 04 Januari 2017 - 17:25 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya'SELAMA September 2015-September 2016, parameter Garis Kemiskinan ditingkatkan. Parameter garis kemiskinan ini naik sebesar 4,91%. Yakni, dari Rp 362.729 per kapita per bulan pada September 2015 menjadi Rp 380.524 per kapita per bulan pada September 2016.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng Hanif Yahya saat ditemui Borneonews di kantornya, Rabu (4/1/2016). Hanif menjelaskan garis kemiskinan merupakan batasan untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang. Seorang warga dikatakan miskin jika rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

'Jadi besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan. Saat ini garis kemiskinan naik menjadi Rp 380.524 per orang per bulan. Jadi pengertiannya satu keluarga dua anak pengeluarannya kurang dari Rp 1,52 juta perbulan dianggap di bawah garis kemiskinan,' terang dia.

Ia melanjutkan garis kemiskinan ada dua, yakni Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Dengan memperhatikan dua komponen Garis Kemiskinan (GK) tersebut, terlihat peranan komoditas makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas non makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). 'Pada September 2016, sumbangan GKM terhadap GK cukup besar, yaitu 79,77%, sedangkan GKBM hanya sebesar 20,23% saja,' ulasnya.

Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalteng ini pada September 2016 mencapai 137.463 orang (5,36%), berkurang 10.666 orang (0,55%) dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2015 yang berjumlah 148.129 orang (5,91%).

Berdasarkan daerah tempat tinggal, penduduk miskin lebih banyak di daerah perdesaan. Selama periode September 2015-September 2016, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan sebanyak 40.615 orang, berkurang 8.108 orang (1,19%). Sedangkan daerah perdesaan sebanyak 96.848 orang, berkurang 2.558 orang (0,19%). (RZ/B-8)

Berita Terbaru