BORNEONEWS, Puruk Cahu - Panitia penyelenggaraan Seleksi Tillawatil Quran (STQ) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2017. di Kota Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya (Mura), dinilai tertutup. Masyarakat tidak memiliki akses untuk mengetahui sejauh mana persiapan, apalagi masalah anggaran.

'Para awak media tidak pernah dilibatkan dalam beberapa tahapan persiapan STQ tersebut, padahal ekspose sangat penting sebagai corong informasi di masyarakat, tentu kami bangga dan akan sangat mendukung karena Puruk Cahu menjadi tuan rumah dan berharap panitia lebih membuka informasi kegiatan yang kabarnya menelan dana lebih dari Rp20 miliar tersebut,' tutur Trisno, Ketua PWI Murung Raya, di Puruk Cahu, Kamis (5/1/2017).

Padahal, Mura akan mengukir sejarah sebab akan tercatat sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan Seleksi Tillawatil Quran (STQ) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Kota Puruk Cahu sebagai penyelenggaran STQ tingkat Provinsi yang dijadwalkan dilaksanakan pertengahan tahun mendatang seharusnya sudah membuka diri dengan informasi.

Namun disayangkan, banyak masyarakat tidak mengetahui terkait sejauh mana persiapan dan konsep acara pada pelaksanaan STQ nanti karena panitia tampak sangat tertutup dalam menyampaikan informasi persiapan, alih alih masalah anggaran yang disiapkan.

Bahkan awak media setempat saja tidak pernah diinformasikan, atau bahkan dilibatkan dalam beberapa rapat persiapan yang setiap dilaksanakan terkesan tertutup.

Padahal perhelatan akbar tersebut seharusnya mendapatkan ekspose yang besar agar masyarakat mendapat informasi dan juga untuk menunjang kemeriahan kegiatan nantinya, termasuk Kabupaten dan Kota se Provinsi Kalteng juga dapat memantau persiapan dan informasi informasi yang diperlukan. (SUPRI ADI/N).