BORNEONEWS, Sampit- Pasokan sayur-mayur ke sejumlah perusahaan besar swasta perkebunan kepala sawit di Kabupaten Seruyan saat ini masih banyak pasok dari Sampit, Kotawaringin Timur. Sedangkan sisanya berasal dari desa sekitar lokasi perusahaan tersebut.

Alasan masih mengandalkan Sampit untuk suplai sayuran karena selain harga beli di sana murah, proses pengangkutan dengan kendaraan roda empat melalui jalan darat pun lebih mudah dan lancar.  Di mana sayur yang dibeli di Sampit selanjutnya akan kembali dipasarkan ke perusahaan yang banyak mempunyai langganan.

"Sudah berapa bulan ini permintaan pasokan sayur di perusahaan sawit meningkat. Karena kondisi tanaman sayur petani lokal mengalami kekeringan. Dua hari sekali saya berbelanja sayur di Sampit untuk dipasarkan kembali," tandas Hudin (39), pedagang sayur dari Desa Tabiku, Kecamatan Danau Sembuluh, Seruyan, Kamis (5/1/2017).

Selain stok sayur di Sampit lebih banyak dan beragam, Hudin juga menyatakan komoditas yang dibawa dari kabupaten induk tersebut keuntungannya lumayan besar. "Dagangan ini saya pasarkan ke PT Gawi Bahandep Sawit Mekar," imbuh dia.

Selain Hudin, banyak juga rekannya yang lain menekuni pekerjaan serupa karena dinilai hasil keuntungannya sangat menjanjikan. 'Kalau yang sudah langganan yang umumnya karyawan, biasanya mereka ngutang dulu. Begitu gajian baru dibayar. Jadi saya harus punya simpanan modal sendiri terlebih dahulu untuk menyiasati agar usaha tetap bisa jalan,' ujar Rahmat, warga Simpang Bangkal yang memasarkan sayurannya ke PT Agro Indomas. (PARNEN/B-5)