BORNEONEWS, Sampit - Tahun anggaran 2017 sudah mulai berjalan. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Kotim diminta agar melaksanakan proyek lebih awal.

Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli, Kamis (5/1/2017), mengatakan, jika proyek pembangunan bisa dilaksanakan lebih awal, maka masyarakat bisa segera menikmati program pembangunan.

Dia mengakui, terkadang di awal-awal tahun anggarannya belum tersedia. Bisa karena dana-dana dari pemerintah pusat maupun provinsi yang belum dicairkan maupun pendapatan lain yang belum masuk kas daerah.

"Disini lah pimpinan SKPD perlu kreatif, bagaimana agar anggaran daerah bisa cepat tersedia. Sehingga proyek-proyek bisa segera digarap," ucap dia.

Alasan lainnya, lanjut Jhon, perlunya pengerjaan proyek lebih cepat agar meningkatkan serapan anggaran dan pertumbuhan ekonomi. Juga menjaga kualitas proyek.

"Jangan sampai proyek menumpuk di semster kedua, sebab ini rentan berdampak pada rendahnya kualitas proyek dan pengawasan melemah," kata dia.

Jhon berharap program-program yang telah disusun pemerintah kabupaten bersama DPRD, terutama program pembangunan dengan sistem tahun jamak (multiyears), membuka keterisolasian daerah dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Ada enam program yang masuk pembiayaan multiyears dengan total sebesar Rp500 miliar itu. Yakni pembenahan fasilitas wisata Pantai Ujung Pandaran, pembangunan Jembatan Desa Runting Tadah, pembangunan jalan Desa Cepaka Mulia-Kampung Melayu, pembangunan hutan kota, Kebun Raya Sampit, Hutan Mikro, pembangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral RSUD dr Murjani Sampit, dan penambahan fasilita wisata Kota Ikon Ikan Jelawat.(M.RIFQI/B-11)