Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sidoarjo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mengintip Pemicu Kejatuhan Harga Minyak Sawit Pekan Lalu

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 09 Januari 2017 - 10:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pekan lalu menjadi pekan kelabu bagi harga sawit dunia setelah komoditas ini memasuki sesi ketiga berurutan berada di area negatif, Jumat (6/1/2017), yang merupakan level terendah dalam dua pekan.

Pemicu utama dari merosotnya harga minyak sawit itu adalah menguatnya nilai tukar ringgit Malaysia terhadap dolar AS dan juga karena imbas dari lemahnya harga minyak nabati lain yang menjadi pesaing minyak sawit di pasar komoditas global.

Futures minyak sawit untuk kontrak Maret, 1FCPOc3, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange, turun 0,7 persen menjadi 3.075 ringgit ($688) per ton pada penutupan Jumat. Pada awal perdagangan, harga minyak sawit sempat menyentuh 3.028 ringgit, yang merupakan level terendah sejak 23 Desember.

"Faktor ringgit sebagai penggerak utama pasar," kata seorang pelaku pasar di Kuala Lumpur, seperti dikutip Reuters.

Ringgit Malaysia akhir pekan lalu menguat 0,3 persen terhadap dolar menjadi 4,4710. Pada awal perdagangan, ringgit berada di level 4,4700, merupakan level terkuat dalam tiga pekan.

Selain nilai tukar ringgit terhadap dolar, faktor lain yang mempengaruhi pergerakan harga minyak sawit akhir pekan lalu adalah harga minyak nabati lain di pasar komoditas global.

Futures minyak kedelai untuk kontrak Maret, BOv1, di CBOT turun 0,4 persen, sedangkan minyak kedelai untuk kontrak Mei di Dalian Commodity Exchange, DBYcv1, merosot 1,3 persen.

Harga minyak sawit diperkirakan jatuh ke level 3.014 ringgit per ton, dengan level support 3.089 ringgit. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru