BORNEONEWS, Sampit- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) melalui tim audit perkebunan kelapa sawit tidak mau menunggu lama dan tidak ingin dikatakan lemah dalam mengawasi pengoperasionan perkebunan kelapa sawit di daerah ini. Ditargetkan pada 2017 ini akan kembali mengaudit dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di kawasan tersebut.

"Ada dua perusahaan yang kita audit nanti yakni satu perusahaan group Musimas yakni PT Sukajadi Sawit Mekar (SSM) dan group Wilmar yakni PT Mustika Sembuluh," kata Asisten II Setda Kotim, Halikinnoor, Senin (9/1/2017).

Audit dilakukan oleh tim audit perusahaan besar swasta bentukan Pemkab setempat  sebagai langkah evaluasi terhadap perizinan perkebunan yang berinvestasi di daerah yang berjuluk Bumi Habaring Hurung itu.

"Dua perusahaan inikan beroperasi didua daerah. Sebagian lahannya di Kotim dan Kabupaten Seruyan. Kita akan mengecek indikasi seperti yang terjadi di CV Agro Yakub karena menggarap lahan HP dan HPT," kata ujarnya.

Pemerintah daerah menduga, ada perusahaan yang beroperasi di daerah itu menggarap lahan di luar HGU (hak guna usaha) sehingga pemerintah melalui tim audit akan melakukan audit satu persatu semua perusahaan di daerah itu.

Selama tim audit dibentuk dan diperintahkan untuk melakukan audit perusahaan terutama kelengkapan izinnya. Baru satu perusahaan yang diaudit yakni PT Tapian Nadengan, sehingga saat melakukan audit perusahaan itu ditemukan satu perusahaan yang beroperasi didekatnya menggarap lahan HP dan HPT. Tidak menutup kemungkinan perusahaan lain pun ada yang mengarap diluar HGU. (RAFIUDDIN/B-5)