BORNEONEWS, Palangka Raya - Rani, wanita 44 tahun tidak menyangka klaim asuransinya bakal bermasalah. Dari yang seharusnya menerima klaim Rp100 juta lebih dari PT Asuransi Bumiputera, ternyata ia hanya dapat Rp76 juta.

Alasannya simpel, karena Rani dianggap kurang membayar premi satu kali. Tapi itu hanya alasan. Karena nyatanya Rani telah membayar penuh seluruh premi yang menjadi kewajibannya. Bahkan nilai polis yang akan Rani terima sempat diremehkan Direktur Operasional Bumiputera.

"Saya nggak nyangka sebenarnya bisa bermasalah seperti ini karena sebelumnya pak Ngadimin, Direktur Operasional Bumiputera Palangka Raya sempat meremehkan jumlah polis saya ini," cerita Rani kepada Borneonews.co.id, Senin (9/1/2017).

Tidak lama sebelum masa polisnya berakhir, Rani sempat membaca adanya kasus Bumiputera yang dinilai tidak sehat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu Rani sempat membaca adanya berita masalah klaim yang dialami nasabah Bumiputera.

"Lalu saya bawa polis saya ke Bumiputera dan bertanya waktu itu dengan pak Ngadimin. Beliau malah bilang nggak apa-apa. Bahkan beliau bilang, uang segitu nggak seberapa. Meremehkan jumlah polis saya," terangnya.

Tapi ternyata saat ada masalah seperti ini, semua lepas tanya. Bahkan Ngadimin tidak mengakui pernah meremehkan jumlah polis yang dimiliki Rani. Parahnya Sabarudin, Direktur Operasional mengaku tidak pernah bertemu dengan Rani.

"Sekarang direktur operasional mereka pak Nizar. Bayangkan, saya sudah 25 tahun lebih menjadi nasabah dan berhadapan dengan direktur operasional yang sudah berganti berapa kali. Ternyata saat ada masalah, semuanya lepas tangan," sesalnya. (TESTI PRISCILLA/B-6)