BORNEONEWS, Buntok - Dampak naiknya tarif pajak kendaraan bermotor (PKB), bakal banyak surat kendaraan di Kabupaten Barito Selatan tidak diperpanjang atau dibiarkan mati.

Warga Buntok, Midan, mengatakan bahwa kenaikan tarif PKB sangat memberatkan masyarakat menengah ke bawah. Karenanya, diperkirakan bakal banyak masyarakat menengah ke bawah yang membiarkan PKB mereka tidak terbayar.

"Kenaikan tarif pajak kendaraan ini memberatkan kami masyarakat kecil. Ini kemungkinan berdampak akan banyak surat-menyurat kendaraan yang tidak diurus," kata Midan kepada Borneonews, Selasa (10/1/2017).

Khusus masyarakat desa, sambungnya, mereka biasanya enggan mengurus surat-menyurat kendaraan yang sudah terlanjur mati.

Hal senada diungkapkan Kadau, warga Desa Hulu Tampang, Kecamatan Dusun Utara. Menurut dia, kenaikan tarif PKB hanya akan menambah panjang daftar masyarakat kecil yang tidak mau memperpanjang mengurus surat-menyurat kendaraan.

"Kita pakai motor hanya ke kebun. Jadi biarkan saja surat-menyuratnya mati," ucap dia.

Biasanya, lanjut Kadau, dirinya selalu mengusus PKB meski kendaraan hanya digunakan untuk pergi ke kebun. Namun, pascakenaikan tarif PKB, dirinya berpikir ulang untuk melanjutkan tradisi positif tersebut.

"Kalau mau ke kota, ya kita naik taksi saja, aman," ucap dia. (URIUTU DJAPER/B-3)