BORNEONEWS, Kuala Kapuas - PDAM Kapuas baru melayani pelanggan air bersih pada 9 dari 17 kecamatan di Kabupaten Kapuas. Sisanya, 8 kecamatan belum bisa terlayani, terutama daerah nonpasang surut atau di agian hulu. Namun, PDAM berjanji terus meningkatkan pelayanan. Setidaknya, dua syarat yang harus terpenuhi agar air PDAM mengalir ke suatu wilayah. Pertama jumlah pelanggan harus banyak dan kedua harus ada jaringan listrik PLN.

"Jadi, 8 kecamatan yang belum terlayani bukan sulit mendapatkan air baku, tetapi harus ada dua syarat itu. Misalnya, kami membuka pelayanan air PDAM di salah satu kecamatan, namun jumlah pelanggan sedikit dan listrik yang kami gunakan menggunakan mesin genset, tentunya lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukan. Sementara kami harus menggaji karyawan," kata Direktur PDAM Kapuas, Widodo saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/1/2017).

Namun salah satu kecamatan di hulu, yakni Kecamatan Pujon masyarakatnya sudah menggunakan air dari PDAM. Sebab di sana pelanggannya banyak dan untuk menghidupkan mesin PDAM menggunakan listrik dari PLN.

PDAM Kapuas juga baru mencoba intake di Basarang KM 1 Kapuas. Hingga sampai saat ini jumlah pelanggannya sudah mencapai 170 rumah tangga dan kantor kelurahan serta desa. Kemudian ujicoba ke pelanggan dilaksanakan pada medio Desember 2016 hingga saat ini. Untuk kafasitas air 20 liter perdetik.

"Kita ada kenaikan pelanggan di Basarang. Kalau diambil keseluruhan pelanggan, maka rata-rata pelanggan PDAM setiap tahun mengalami peningkatan," terang Widodo. (Sri Hayati/PPost/N).