Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Seluma Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kalteng Masih Defisit Cabai

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 10 Januari 2017 - 19:31 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Ketersediaan cabai di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) jauh dari kata cukup. Hal ini karena jumlah produksi cabai yang dihasilkan di Bumi Tambun Bungai ini masih terbilang kecil sementara lompatan jumlah kebutuhan cabai sudah sangat jauh.

Berdasarkan hitung-hitungan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kalteng pada Desember 2016 lalu saja, defisit cabai mencapai 143 ton. Kebutuhan cabai per bulan di Kalteng, sebenarnya mencapai 276 ton cabai.

Namun jumlah luas panen dan produktivitas petani cabai di Kalteng tidak mampu mencukupi jumlah permintaan masyarakat yang terus meningkat terutama jelang hari besar atau perayaan tertentu. 'Karena itu, untuk mengamankan pasokan, selain dari kabupaten/kota yang ada di Kalteng juga masih bergantung pasokan dari daerah lain, terutama pulau Jawa,' terang Kepala Bidang Produksi Hortikultura, Distanak Kalteng, Dewi Erawati kepada Borneonews, Selasa (10/1/2017).

Ia mencontohkan, jumlah produksi pada Desember 2016 lalu, total luas panen se-Kalteng hanya 38 hektare saja. Dari luasan itu, diperoleh angka total produksi sebesar 133 ton. Dari kebutuhan bulanan 276 ton tadi, jelas tidak mencukupi sehingga defisit atau minus 143 ton.

Dengan adanya angka minus yang cukup besar dari hasil produksi cabai di Kalteng, otomatis harus mendatangkan pasokan dari luar. Hal inilah yang menjadi sangat rentan penaikan harga apabila jalur distribusi sampai terganggu.

Hal kedua, penaikan harga pasti terjadi apabila produtikfitas di daerah penghasil juga terganggu atau gagal penen. 'Akan tetapi kita tidak bicara pada bagaimana pasokan dari luar dan distribusinya, sebab hal itu menjadi ranah perindustrian dan perdagangan. Kami mengurusi pada ranah produksinya saja,' jelas dia. (M ROZIQIN/B-8).

Berita Terbaru