Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dinas Kesehatan Seruyan Waspada Penyebaran Filariasis

  • Oleh Parnen
  • 11 Januari 2017 - 12:22 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan mewaspadai terhadap penyebaran penyakit kaki gajah. Apalagi, pernah ditemukan warga penderita penyakit yang juga dikenal dengan nama filariasis itu di Seruyan, tepatnya pada 2014 lalu.

Terkait itu, Kepala Dinkes Kabupaten Seruyan, Mahdiniansyah mengatakan, guna menanggulangi penyebaran penyakit menular itu pihaknya melakukan sosialisasi sekaligus pembagian obat pencegah penyakit kaki gajah.

"Sifatnya kita melakukan pengobatan massal dengan membagikan obat pencegahan secara gratis. Kegiatan itu bertujuan untuk memutus transmisi filariasis," kata Mahdiniansyah, Rabu (11/1/2017).

Pertama, jelas Mahdiniansyah, memutuskan mikrofilaria rate menjadi kurang dari satu persen. Kedua (terakhir), menurunkan kepadatan rata-rata mikrofilaria. Pengobatan ini dilakukan satu kali dalam setahun dalam kurun waktu selama lima tahun berturut-turut.

Namun dalam pembagian obat pencegahan penyakit kaki gajah tersebut, tambah dia, ada pengecualian penundaan pemberian untuk konsumsi, tidak untuk kalangan anak di bawah usia dua tahun, ibu hamil, anak yang mengidap gizi buruk dengan usia di bawah lima tahun serta bagi warga yang sedang menderita sakit berat.

Dijelaskannya, penyakit kaki gajah adalah penyakit menular dari cacing filarial yang ditularkan oleh berbagai macam jenis nyamuk. Gejala yang umum terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai bawah (kaki) dan kantung zakar (skrotum).

Gejala penyakit tersebut di antaranya, demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan akan muncul lagi setelah bekerja berat. Sementara jika peradangan terjadi dan menyebabkan gejala infeksi akut, maka penderita akan mengalami demam mendadak, bengkak, nyeri dan peradangan pada kelenjar limfa. Selain itu, gejala lainnya, terbentuknya abses kelenjar getah bening yang dapat pecah dan mengeluarkan nanah dan darah.

"Dengan mengetahui gejala dan penyebab penyakit ini, maka kami mengharapkan masyarakat bisa lebih peduli dan waspada terhadap serangan penyakit yang dimaksud," imbau dia. (PARNEN/B-11)

Berita Terbaru