Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lampung Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ringgit Menguat, Harga Minyak Sawit Melorot Lagi

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 13 Januari 2017 - 09:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sempat menguat signifikan, harga minyak sawit kembali tertekan dan ditutup melemah, Kamis (12/1/2017), yang dipicu menguatnya rinngit Malaysia dan sentimen negatif dari penurunan harga minyak nabati lain di pasar global.

Pada sesi perdagangan sebelumnya, harga minyak sawit mencatat kenaikan tertinggi dalam sepekan, setelah melonjak hampir 2 persen pada penutupan perdagangan Rabu (11/1/2017).

Sedangkan pada Kamis, futures minyak sawit kontrak Maret, 1FCPOc3, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0,5 persen menjadi 3.116 ringgit ($699) per ton. Tercatat volume perdagangan sebanyak 50.931 lot.

Seorang pelaku pasar dari Kuala Lumpur, seperti dikutip Reuters, mengatakan melemahnya harga minyak sawit saat ini lebih karena tekanan dari menguatnya ringgit. Menguatnya ringgit biasanya membuat harga minyak sawit lebih mahal bagi pemegang mata uang selain ringgit. Mata uang Malaysia itu sendiri menguat 0,3 persen menjadi 4,4560 per dolar AS, yang merupakan level tertinggi dalam sebulan.

Selain itu, katanya, tekanan terhadap harga minyak sawit juga berasal dari melemahnya harga minyak kedelai di pasar komoditas AS. Sebagai rival di pasar minyak nabati global, setiap pergerakan harga minyak nabati di pasar global akan mempengaruhi harga di pasar lain, termasuk terhadap minyak sawit.

Futures minyak kedelai untuk kontrak Maret, BOv1, di Chicago Board of Trade (CBOT) turun 0,5 persen.

Untuk minyak kedelai kontrak Mei di Dalian Commodity Exchange, DBYcv1, naik 0,4 persen, sedangkan olein sawit kontrak Mei di Dalian, DCPcv1, menguat 0,9 persen. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru