Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mengenal Lebih Dekat Minyak Sawit dan Turunannya (2)

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 14 Januari 2017 - 09:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Setelah membahas minyak sawit, kini beralih ke olein sawit. Olein sawit adalah fraksi cair yang didapatkan dari proses fraksinasi minyak sawit setelah kristalisasi pada suhu terkendali.

Perlu diketahui bahwa ciri fisik dari olein sawit berbeda dengan minyak sawit. Olein sawit berbentuk cair dalam iklim hangat dan memiliki kerapatan rendah untuk gliserida. Gliserida sendiri adalah ester yang terbentuk dari gliserol dan asam lemak.

Bahan baku untuk proses pengolahan minyak sawit mentah (CPO) menjadi Olein adalah CPO yang diekstrak dari daging buah (mesocarp). Di dalam CPO terdapat zat, yaitu minyak, gum-gum, uap air, warna, kandungan logam, asam lemak bebas, dan kotoran lainnya.

Sebelum CPO disimpan di tanki-tanki penampungan (tanki timbun), terlebih dahulu dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui berapa kandungan FFA di dalam CPO. Selain itu dilakukan juga analisa untuk mengetahui kandungan air dan kadar minyak di dalamnya. Dengan demikian akan diketahui keadaan bahan baku tersebut sebelum diolah.

Pada suhu tertentu, bahan baku yang digunakan diproses dengan dua tahap, yaitu tahap refinery dan fraksinasi. Adapun tahap fraksinasi merupakan tahap akhir mendapatkan hasil olahan yang terbagi atas fraksi cair (olein) dan fraksi padat (stearin).

Seperti dilansir mpoc.org.my, olein sawit banyak digunakan sebagai minyak makan. Olein sawit juga bisa dicampur dengan minyak nabati lain di banyak negara di dunia, seperti di Jepang, olein sawit dicampur dengan bekatul beras dan di Malaysia dicampur dengan minyak kacang tanah.

Seperti minyak sawit, olein sawit juga banyak dipakai sebagai minyak goreng. Olein sawit populer karena daya tahannya terhadap oksidasi. Makanya, olein sawit dianggap memiliki standar emas dalam hal goreng menggoreng, sehingga dipakai secara luas di seluruh dunia sebagai minyak goreng. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru