BORNEONEWS, Nanga Bulik - Lurah Nanga Bulik, Ujang Mardali, meminta para ketua RT dan RW yang ada di wilayahnya untuk senantiasa waspada terhadap orang baru atau pendatang.

"Di setiap forum rapat selalu saya sampaikan agar RT/RW tidak percaya begitu saja terhadap orang atau warga baru. Saya tak henti-hentinya meminta agar mereka melakukan pendataan dan mengenali warga tersebut dengan mendetail," ujarnya, Sabtu (14/1/2017).

Dirinya menjelaskan, seruan sebagai langkah preventif dari kelurahan dalam mengantisipasi warga Nanga Bulik terkontaminasi paham radikal atau potensi-potensi lain yang bertentangan dengan aturan berwarga, bermasyarakat dan bernegara, termasuk mencegah Nanga Bulik dijadikan tempat persembunyian terorisme.

"Kita tidak ingin ada warga kita yang 'aneh-aneh', menganut dan menyebarkan paham radikal dan semacamnya. Langkah inipun merupakan instruksi tegas dari pihak kecamatan (Bulik)," bebernya.

Ia menjelaskan, langkah yang dilakukan RT/RW adalah pendekatan terhadap warga khususnya pendatang baru, baik berupa menggali keterangan alasan tinggal di Nanga Bulik, termasuk cross check latar belakang yang bersangkutan.

"Kita juga minta RT/RW tidak mengeluarkan surat rekomendasi atau izin domisili dengan mudah dan seenaknya tanpa melakukan atau menggali asal-usul serta tujuan tinggal dari calon warga baru itu," katanya.

Selain itu, langkah lain yang juga kelurahan lakukan adalah meminta agar warga secara umum segera melapor jika terdapat tanda-tanda atau kejanggalan di lingkungan sekitar tempat tinggal masyarakat setempat.

"Selama ini (di Nanga Bulik) tidak ada masalah apapun, semua terkendali dan tidak ada potensi-potensi yang harus dikhawatirkan. Sehingga langkah preventif yang dilakukan RT, RW dan masyarakat secara umum saya nilai cukup efektif," tukasnya. (HENDI NURFALAH/B-2)