BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Kakek Saribi yang berusia 60 tahun dan hidup sebatang kara di Desa Kartika Bhakti, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, ingin pulang ke kampung halamannya di Depok, Jawa Barat.

"Saya sebenarnya ingin sekali bisa pulang ke kampung selama masih ada umur. Pulang untuk menjenguk dan berkumpul bersama keluarga. Meski cuma sebentar. Tapi, saya tidak punya uang buat ongkos," tutur Saribi di rumah kediamannya yang hanya berukuran 4X6 meter itu, Sabtu (14/1/2017).

Kakek berperawakan tinggi dengan kulit keriputnya yang hitam legam itu mengungkapkan, saat menjelang Lebaran tiba, keinginannya untuk bisa pulang kampung itu semakin menguat. Namun, apa daya dirinya tak bisa berbuat-apa.

"Kalau lihat tetangga lagi pada ngumpul bersama keluarga, saat itulah saya harus meneteskan air mata. Betapa bahagianya mereka di hari Lebaran," kata dengan nada lirih.

Sorot mata kakek yang ditinggal wafat istrinya empat tahun lalu itu, terlihat sayup. Seolah banyak beban yang ingin dicurahkan dan disampaikannya ketika Borneonews menyambangi rumah barunya hasil program bedah rumah dari Dinas Sosial Kabupaten Seruyan. "Mas, jangankan buat biaya pulang kampung. Buat makan minum sehari-hari saja bergantung pemberian atau sumbangan warga sekitar," ungkapnya.

Di sisi lain, ia yang sudah tidak sanggup bekerja karena faktor usia, merasa malu jika harus menerima sumbangan dari orang lain. "Jujur, saya cuma merasa tidak enak hati terutama sama warga desa sini yang sering membantu buat kebutuhan sehari-hari," ungkapnya sambil menyampaikan ucapan terima kasih karena telah membantunya selama ini. (PARNEN/B-2)