Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Asa Pedagang Rambutan di Tengah Sepinya Jalan

  • Oleh Parnen
  • 15 Januari 2017 - 21:43 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Berdagang buah bermodalkan lapak di tepi jalan ramai kendaraan, hal biasa ditemui. Namun jika berjualan di tempat sepi, bayangan dagangan susah laku pun menghantui.

Tapi rasa itu tidak diutarakan Mama Sinta (35), pedagang buah rambutan di ruas jalan penghubung Kuala Pembuang Kecamatan Seruyan Hilir - Telaga Pulang Kecamatan Danau Sembuluh.

Padahal, lokasi itu jauh dari pemukiman warga dan keramaian lalu lintas kendaraan. "Ini buah hasil petik dari kebun. Warga lain juga sebagian ada yang panen," kata Mama Sinta membuka obrolan seputar dagangan buahnya, Minggu (15/1/2017).

Ibu paruh baya pendatang dari Pulau Jawa itu mengatakan, pembeli buah dagangannya hampir seluruhnya pengendara bermotor yang kebetulan melintas.

"Rambutan ini saya jual satu tampung (10 biji) Rp3.000. Sedangkan untuk satu kilogramnya dijual Rp10.000. Sehari paling dapat uang Rp40 ribu hingga Rp50 ribu. Lumayanlah buat belanja rumah," tuturnya.

Meski lokasi tempat jualannya sepi yang berada dipinggiran jalan penghubung, namun itu tak membuatnya jenuh menunggu datangnya pembeli.

"Dua jam ditungguin, sering nggak ada pembeli yang datang. Kadang ada yang beli dikit, ada juga yang banyak," sahut dia.

Biasanya kalau cuaca sedang panas dalam beberapa hari, pengendara yang lewat cukup banyak. Tapi cuma sebagian saja yang singgah untuk beli. Sedangkan kalau hujan turun, jumlah pengendara yang melintas sedikit, karena jalan penghubungnya banyak yang rusak.

"Sudah beberapa hari ini sepi pembeli. Soalnya hari hujan terus. Tapi saya tetap milih untuk jualan," pungkasnya. (PARNEN/B-11)

Berita Terbaru