Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menilik Volatilitas Harga Sawit Pekan lalu

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 16 Januari 2017 - 10:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit sempat menanjak ke level tertinggi dalam sepekan pada awal perdagangan Jumat (13/1/2017) berkat meningkatnya permintaan dan ketatnya pasokan, tapi kemudian melemah di akhir perdagangan.

Secara fundamental, sebenarnya harga minyak sawit berada dalam tren menguat, terutama dengan meningkatnya permintaan dan pasokan ke pasar yang masih cukup terbatas, kata seorang pelaku pasar dari Kuala Lumpur seperti dilansir Reuters.

Futures minyak sawit untuk kontrak Maret, 1FCPOc3, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange tumbuh 0,1 persen menjadi 3.120 ringgit ($700) per ton di akhir perdangangan Jumat. Harga minyak sawit sempat menyentuh level 3.150 ringgit, yang merupakan level tertinggi sejak 5 Januari.

Lantas, apa yang memberikan tekanan terhadap harga minyak sawit pada akhir pekan lalu

Menurut pelaku pasar tersebut, melambatnya laju pergerakan harga menjelang penutupan perdagangan akhir pekan lalu seiring dengan melemahnya harga minyak nabati pesaing sawit di pasar global, meski data dari USDA menunjukkan dukungan terhadap laju positif minyak sawit.

USDA memangkas estimasi panen kedelai di AS pada 2016, yang memacu harga biji kedelai di Chicago Board of Trade, SH7, ke level tertinggi dalam tiga setengah pekan setelah data dirilis pekan lalu. Sedangkan futures minyak kedelai kontrak Maret, BOv1, di CBOT turun 0,4 persen, Jumat, setelah menguat ke level tertinggi dalam sekitar sebulan pada sesi perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, untuk futures olein sawit kontrak Mei di Dalian, DCPcv1, naik 0,1 persen. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru