Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BOSDA Ditiadakan, Kepala Sekolah Resah

  • Oleh James Donny
  • 16 Januari 2017 - 14:39 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau-BORNEONEWS, Pulang Pisau - Informasi tidak dianggarkannya Bantuan Operasional Sekolah di daerah(BOSDA) membuat resah sejumlah kepala sekolah. Mereka berharap, informasi tersebut tidaklah benar.

"Mudah-mudahan saja tidak benar," harap Kepala SMK Negeri 1 Kahayan Hilir Ahmad Muhyidin saat dikonfirmasi Borneonews, Senin (16/1/2017). Peniadaan BOSDA, lanjutnya, merupakan dampak dari kebijakan pemerintah pusat tentang pengalihan SMA/SMK ke provinsi.

Di sisi lain, pengalihan kewenangan SMA/SMK ke provinsi itu membuat guru senang, karena tunjangan mereka semakin besar. Namun naas bagi kepala sekolah harus mencari solusi untuk mendanai sekolah.

Padahal, BOP (Bantuan Operasional Pendidikan) dari kabupaten tidak ada lagi untuk sekolah. "Isunya lagi Prakerin (praktek kerja industri) tidak lagi dianggarkan, tambah BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah), mudah-mudahan tidak benar," harap Muhyidin.

Jika hal tersebut benar, kata Muhyidin, sekolah mengalami defisit sekitar 50%. Sementara sekolah harus membayar gaji untuk tenaga honor dan operasional lainnya. "Kalau di sekolah kita ada empat guru honor, satu satpam dan dua cleaning service, ini juga sangat berat bagi sekolah, bahkan ada di sekolah lain yang memiliki hingga 10 guru honor," tambahnya. (JAMES DONNY/B-2)

Berita Terbaru