BORNEONEWS, Sampit - Tersangka peredaran zenith, Dewi Wulandari (33) warga Gang Marikit, Jalan Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Baamang, yang diringkus Polres Kotim, Senin (16/1/2017), mengaku mendapat untung Rp4 juta per 40 ribu butir obat yang berhasil dijual.

"Sekali mendatangkan zenith itu 40 ribu butir. Kalau laku semua saya dapat untung Rp4 juta," ujar Dewi.

Sebelum tertangkap, Dewi menjual zenith tersebut per satu boks, yang isinya 10 keping, dengan harga Rp210 ribu. Sedangkan dia membeli dari bandar besar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, seharga Rp200 ribu per satu boks. Ada keuntung Rp10 ribu per boksnya.

Walaupun untungnya sedikit, namun penjualan obat zenit tersebut sangat laku di pasaran. Sementara untuk hasil penjualan itu, digunakan Dewi untuk kebutuhan hidupnya.

"Untuk bayar kos, makan, dan keperluan lainnya," ungkap Dewi.

Dia terpaksa menjalani bisnis zenith tersebut karena gaji sebelumnya di perkebunan kelapa sawit dianggap tidak mencukupi. 

Dari penggeledahan, polisi menemukan 38 ribu butir carnophen alias zenith yang disimpan di dalam karung, serta uang sebesar Rp9,7 juta. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)