Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Pisang Kepok Anjlok, Petani di Seruyan tak Bergairah

  • Oleh Parnen
  • 17 Januari 2017 - 07:34 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Sudah enam bulan terakhir ini, harga jual pisang kepok petani Seruyan di tingkat pengepul anjlok dari harga sebelumnya Rp4.000 turun menjadi Rp2.000 per kilogram. Akibatnya, banyak petani di Desa Bangun Harja, Kecamatan Seruyan Hilir Timur itu, tak bergairah menekuni bisnis usaha pertaniannya.

"Entah kapan harga ini bisa kembali normal atau naik lagi. Kalau harga jual masih tetap segini terus, ini sangat kami keluhkan," Mujiyem, petani pisang di desa setempat, Selasa (17/1/2017).

Padahal jika harga pisang bisa kembali normal seperti dulu, lanjut dia, para petani akan jauh lebih bersemangat mulai dari usaha perawatan kebun pisang, memanen hingga penjualan ke pengepul.

"Semua harga ditingkat petani, rata seluruhnya Rp2.000 per kilogram di sini. Nggak ada yang beda," ungkapnya.

Dalam satu kali panen jumlah buah pisang yang dipetik hampir seluruh petani yang ada jumlah mencapai ton an dalam selama beberapa hari panen.

"Sekali angkut pisang oleh pengepul usai dibeli, rata-rata sekitar antara 2,5 hingga 3 ton lebih muatan dengan menggunakan mobil jenis pick up. Kalau panennya satu bulan sekali," ujarnya.

Sementara itu, informasi yang diperoleh dari warga Desa Pematang Panjang, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, harga pisang kepok di desa itu ternyata lebih mahalan, jika dibandingkan harga di Desa Bangun Harja. Harga jual pisang di Pematang Panjang itu sebesar Rp2.300.

"Rupanya harga hanya selisih Rp300 dalam sekilo. Tapi itu pun lumayan selisihnya. Namun tetap saja, harga itu dirasa petani belum normal. Masih tetap murah," kata Arsyad, warga Pematang Panjang.

Sekarang, ditengah masih turunnya harga pisang kepok di Seruyan, para petani berharap penurunan harga pisang kepok yang dinilai sudah berlangsung lama, dapat segera teratasi dan kembali normal. (PARNEN/N).

Berita Terbaru