BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tren penguatan harga minyak sawit tampaknya akan berlanjut pada perdagangan Rabu (18/1) jika mengacu pada sejumlah faktor fundamental yang ada saat ini.

Faktor pertama tentunya adalah penguatan harga minyak sawit lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa, yang ditopang oleh naiknya harga minyak kedelai dan ketatnya pasokan minyak sawit di pasar.

Futures minyak sawit untuk kontrak April, 1FCPOc3, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange menguat 1,6 persen menjadi 3.159 ringgit ($708) per ton pada akhir perdagangan Selasa. Volume perdagangan tercatat sebesar 38.068 lot.

Sedangkan harga kedelai melambung lebih dari 2 persen, menyentuh level tertinggi enam bulan akibat kekhawatiran pasar akan meningkatnya intensitas hujan di Argentina, yang meredupkan prospek produksi di sentra tanaman kedelai di kawasan Amerika itu.

Kemudian, faktor selanjutnya yang bakal mempengaruhi pergerakan harga minyak sawit dan komoditas lain adalah harga minyak dunia. Harga emas hitam ini ditutup bervariasi semalam.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk kontrak Februari naik 11 sen, atau 0,2%, menjadi $52,48 per barrel di New York Mercantile Exchange, setelah sempat menyentuh level $53,52 pada sesi siang perdagangan.

Sedangkan minyak mentah Brent untuk kontrak Maret ditutup melemah 39 sen, atau 0,7%, menjadi $55,47 per barrel. (NEDELYA RAMADHANI/m)