BORNEONEWS, Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) diminta membuat terobosan agar pekerja lokal mendapat prioritas dipekerjakan dalam perusahaan-perusahaan besar di wilayah itu. Keberadaan tenaga kerja dari luar daerah, bahkan asing menjadi perhatian Komisi III DPRD Kotim. Jika tenaga kerja dari luar daerah tidak terkendali bisa berdampak bagi warga lokal yang ingin bekerja di perusahaan-perusahaan besar.

"Dengan begitu bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di daerah. Meskipun ada peraturan daerah terkait tenaga kerja lokal, tetapi implementasinya di lapangan harus terus diawasi serta ada upaya-upaya agar pekerja lokal diprioritaskan," kata anggota Komisi III DPRD Kotim, Rudianur, di Sampit, Rabu (18/1/2017).

Politisi Partai Golkar itu menegaskan, pihaknya tidak anti dan tidak bermaksud menutup peluang pekerja dari luar daerah untuk bekerja dan mencari penghidupan di Kotim. Namun, pemkab dan perusahaan yang berinvestasi daerah ini harus peduli terhadap tingkat perekonomian dan angka pengangguran di daerah.

"Jangan sampai masyarakat lokal hanya menjadi penonton, saat hiruk pikuk aktivitas perusahaan. Kehadiran investasi harus memberikan andil terhadap peningkatan perekonomian dan memilki sumbangsih menekan angka pengangguran," jelas dia.

Rudi mengakui, perusahaan membutuhkan pekerja yang memiliki keahlian dan berkualitas. Karena itu, selain menekankan kepada perusahaan untuk memberikan porsi lebih kepada warga lokal, pemkab juga harus terus meningkatkan sumberdaya manusia masyarakat lokal.

"Masyarakat lokal harus diberikan pendidikan dan pelatihan agar memenuhi kriteria yang sesuai kualifikasi perusahaan," ucap dia. (M. RIFQI/N).