Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gara-gara Ringgit, Minyak Sawit Kembali 'Hilang Tenaga'

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 19 Januari 2017 - 10:52 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Euforia kenaikan harga minyak sawit kembali meredup pada perdagangan Rabu (18/1/2017) setelah harga komoditas pangan ini tertekan dan ditutup melemah. Apa yang terjadi

Pemicu penurunan harga minyak sawit adalah karena menguatnya nilai tukar ringgit Malaysia terhadap dolar AS, selain juga karena proyeksi produksi yang meningkat.

Ringgit, yang menjadi mata uang dalam perdagangan minyak sawit, menguat 0,4 persen terhadap dolar AS menjadi 4,4430, yang merupakan level tertinggi dalam lebih dari sebulan terakhir.

Menguatnya ringgit membuat harga minyak sawit menjadi lebih mahal bagi pelaku pasar yang memegang mata uang selain ringgit.

Futures minyak sawit untuk kontrak April, 1FCPOc3, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0,3 persen menjadi 3.150 ringgit ($709) per ton pada akhir perdagangan Rabu. Volume perdagangan tercatat sebanyak 44.012 lot.

Lesunya pasar lebih karena terdampak menguatnya ringgit, dan juga karena produksi yang mengalami sedikit peningkatan, kata seorang pelaku pasar dari Kuala Lumpur, seperti dikutip Reuters.

"Produksi mulai akan meningkat pada Februari-Maret. Kami memperkirakan produksi naik seiring dengan perayaan Tahun Baru Imlek, dan imbasnya harga akan turun," ucapnya.

Untuk minyak nabati lain, futers olein sawit kontrak Mei di Dalian, DCPcv1, melemah 0,1 persen. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru