BORNEONEWS, Palangka Raya - Dampak buruk terhadap balita sangat besar jika minun air susu ibu (ASI) di tengah sang ibu kecanduan narkoba. Inilah yang menimpa balita berusia 5 bulan, anak pertama pasangan M Denny Hidayat (33 tahun) dan RI (22), warga Jalan Tjilik Riwut Km 7,5 Palangka Raya.

Denny dibekuk petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palangka Raya lantaran sebagai pengedar sabu pada Kamis (12/1/2017) pukul 00.30 WIB. Dari situlah terungkap kalau istrinya, RI juga aktif mengonsumsi sabu yang kemudian berimbas pada anaknya.

"Air susu ibu kandungannya 2,3 kali lebih tinggi dari pada ibu sendiri. Artinya kalau menyusui, maka (narkoba) lebih banyak ke anaknya," kata Kepala BNNP Kalteng Kombes Sumirat Dwiyanto, Kamis (19/1/2017).

Menurut Sumirat, kasus ini merupakan kali pertama yang ia ungkap. Bahkan terbilang langka. Dia menyarankan, ini harus menjadi pembelajaran bahwa pemakai sabu saat ibu hamil dan melahirkan apalagi menyusui akan berdampak buruk pada anak.

"Dampak lain ASI juga akan berkurang. Kemudian akan timbul reaksi pada anaknya. Anak rewel, nangisan dan akan lebih parah kalau sampai terjadi kerusakan pada organ tubuh anak sampai ke otak," bebernya.

"Kenapa ini saya sampaikan, karena untuk menjadi perhatian supaya lebih waspada dan jauh dari narkoba," tuturnya. (BUDI YULIANTO/B-6)