BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pengalaman unik diceritakan oleh Sutaryo dan Supriyitno, anggota Tim Respon Cepat Penyakit Menular Hewan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Menurut Sutaryo, di bawah tahun 2014, kondisi jalan menuju sejumlah desa atau daerah pelosok di Kabupaten Kobar masih memprihatinkan.

Hal itu membuat mobil milik masyarakat yang mereka tumpangi menuju lokasi pemeriksaan hewan sering kali terjebak lumpur.

"Nah setelah mati-matian mengusahakan agar mobil bisa melanjutkan perjalanan, dengan kondisi kelelahan yang teramat sangat kita berhasil mencapai desa tujuan," ujar Sutaryo.

Namun sesampainya di desa tersebut, bukan sambutan hangat yang didapat, melainkan makian warga yang membawa senjata tajam.

"Karena saat itu banyak warga yang masih belum mengerti tujuan dan tugas kami memberikan vaksinasi dan memeriksa kesehatan hewan. Dengan sabar kita menjelaskan kepada warga bahwa tidak ada paksaan anjing peliharaan warga diberikan vaksinasi anti rabies," sebutnya.

Rekannya, Supriyitno menlanjutkan, lambat laun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemberian vaksinasi anti rabies terhadap anjing mulai tumbuh.

"Karena masyarakat sendiri mengetahui ada korban tewas akibat terinfeksi virus rabies. Takut dengan bahaya tersebut, sekarang ini sebagian besar dari kami malah disambut dengan ramah," ujar Supriyitno.

Tetapi, ia mengharapkan bila warga menghubungi tim untuk datang dan memberikan vaksinasi terhadap anjing peliharaaannya, agar bisa mengajak warga sekitar yang juga memelihara hewan sejenis.

"Tujuannya agar kerja kami lebih efektif dan bisa bergerak ke lokasi lain untuk melayani masyarakat," ucapnya.(WAHYU KRIDA/B-3)