Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Maluku Barat Daya Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mengenal Tim Respon Cepat Penyakit Menular Hewan (5), Resiko Tinggi Bekerja Dengan Hewan Berpenyakit

  • Oleh Wahyu Krida
  • 19 Januari 2017 - 21:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Resiko tertular penyakit hewan berbahaya tentunya menghantui anggota Tim Respons Cepat Penyakit Hewan Berbahaya pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Kasi Kesehatan Hewan Disnakkeswan Kobar Hermantasana yang merupakan anggota tim tersebut membeberkan cara mereka agar tidak tertular penyakit hewan seperti rabies dan flu burung.

"Misalnya saat melakukan pembedahan otak anjing rabies kita harus sangat hati-hati. Jangan sampai tangan kita luka kena alat untuk membedah tempurung kepala anjing," sebutnya Kamis (19/1/2017).

Sebab luka bisa menjadi jalan masuk virus rabies masuk ke tubuh manusia.

"Biasanya dalam melakukan pembedahan kita menggunakan tiga lapis sarung tangan. Selain itu masker juga wajib digunakan. Lama pembedahan otak anjing biasanya sekitar 30 menit hingga satu jam," ujarnya.

Kemudian saat mengeleminasi anjing yang diduga rabies, mereka juga perlu memperhitungkan jarak aman.

"Paling tidak, amannya kita harus berada minimal 10 meter dari anjing tersebut," jelasnya.

Selain itu, saat menangani kasus flu burung pada 2007 lalu, baju yang digunakan saat bertugas tidak boleh dibawa masuk ke dalam rumah.

"Biasanya untuk kasus tersebut, saya langsung melepas baju sesaat sebelum masuk rumah dan terpaksa masuk rumah menggunakan pakaian dalam saja. Kemudian baju yang digunakan tadi harus dicuci dengan banyak deterjen di luar rumah," ujarnya. (WAHYU KRIDA)

Berita Terbaru