Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Jember Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Raja Seberang, Kota Tua yang Terpinggirkan

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 20 Januari 2017 - 13:59 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, merupakan salah satu kawasan perkotaan yang berada di pinggiran Sungai Arut. Walau berada di tengah perkotaan soal pembangunan infrastruktur Kelurahan Raja Seberang jauh dari kata maju bahkan bisa dibilang tertinggal dengan Kelurahan lainnya di perkotaan.

Salah satunya adalah persoalan infrastruktur jalan, seperti diketahui bahwa seluruh kawasan pemukiman di Kelurahan ini dihubungkan dengan jembatan papan ulin selebar dua meter. Jembatan yang sudah uzur ini kerap membuat pusing warga.

Apa pasal, karena sudah termakan usia jembatan ini sudah tidak sekuat pada awal dibangun sekitar 15 tahun lalu sehingga jembatan ini penuh tambalan di sana-sini akibat papan ulin yang patah.

"Hari ini kembali papan jembatan di ruas utama lalulintas warga berlubang, terpaksa untuk menandai agar warga tidak celaka kami pasang tanda dengan menancapkan pohon galam di tengah badan jembatan," kata Ardi warga RT 03, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Jumat (20/1/2017).

Warga merasa heran, kenapa pemerintah daerah seolah tutup mata dengan persoalan yang membelit warga Raja Seberang selama bertahun-tahun. Pemerintah memang sudah membuatkan jalur jalan timbunan tetapi jalur yang dibuat justru jauh dari permukiman dan kondisinya tidak memungkinkan untuk dilalui warga.

"Kalau warga lain yang mengeluh kenapa langsung direspon dengan cepat, tetapi kalau menyangkut kepentingan warga bantaran seolah tutup mata," keluh Ardi.

Arbiansyah, warga lainnya juga mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya yang dibutuhkan masyarakat adalah perbaikan akses jalan yang berada di tengah pemukiman dimana di jalur tersebut terdapat fasilitas publik seperti sekolah dan rumah ibadah.

Kalau pembangunan jalan lokasinya jauh dari permukiman dan warga harus berputar menuju perkampungan tentu warga enggan untuk melewatinya, apalagi kondisi jalan timbunan tersebut rusak.

" Ini sudah urgent sekali jadi pemerintah kami harapkan pada tahun anggaran 2017 ini bisa mengalokasikan untuk perbaikan jalan kami ini," harap Arbiansyah. (KOKO SULISTYO/B-2)

Berita Terbaru