Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Buton Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Akhirnya LSM Akui Sawit Bukan Pemicu Utama Deforestasi

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 21 Januari 2017 - 12:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Di mata masyarakat Barat, perkebunan sawit dinilai sebagai biang keladi hilangnya hutan (deforestasi). Pasalnya, mereka selama ini selalu dicekoki informasi salah tentang pengolahan lahan kelapa sawit.

Berdasarkan temuan terbaru, justru industri daging dan kedelai yang menjadi pemicu utama hilangnya hutan di dunia, bukan perkebunan sawit seperti yang ditudingkan selama ini.

Sarawak Oil Palm Plantation Owners Association (Soppoa) dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini mengatakan, para ilmuwan internasional sekarang sudah mendapat informasi yang benar terkait dengan temuan terbaru itu.

Mengacu pada penayangan hasil studi oleh Doug Boucher, anggota Union of Concerned Scientists (UCS) dan penasihat Climate and Energy, yang jelas-jelas mengakui bahwa perkebunan kelapa sawit selama ini menjadi korban salah sasaran oleh masyarakat dunia, terutama Barat, yang dituding sebagai pemicu deforestasi.

'Faktanya, berdasarkan studi yang dilakukan Climate Focus 2016, pemicu terbesar deforestasi adalah industri pengolahan daging. yang kedua adalah kedelai, sementara produk sawit dan kayu hanya sedikit berperan dalam kondisi hilangnya hutan, atau hanya sekitar sepersepuluh dari industri daging," menurut pernyataan resmi Soppoa, seperti dikutip The Borneo Post.

Soppoa menambahkan, studi Climate Focus juga menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan minyak sawit memiliki komitmen lebih besar untuk mencapai target 'zero deforestation' dibandingkan dengan kelompok industri komoditas lainnya.

'Sekitar 59 persen korporasi perkebunan sawit telah berkomitmen untuk mengurangi deforestasi ketimbang kedelai (21 persen) dan daging (12 persen)," tulis Climate Focus dalam studinya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru