Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Malaka Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Memantau Langkah Malaysia Tangkal Kampanye Anti-Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 23 Januari 2017 - 13:56 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Berbeda dengan Indonesia yang tampak kurang gereget untuk menangkal kampanye negatif atas sawit, Malaysia bergerak cepat untuk meredam isu terkini terkait hasil studi yang menyebutkan sawit berpotensi memicu kanker.

Jika sebelumnya Kementerian Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia mengalokasikan dana hibah mencapai RM50 juta (sekitar Rp149 miliar) untuk riset dan pengembangan guna mengurangi kontaminan dari minyak sawit, kini Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia Datuk Seri Mah Siew Keong memberikan pengertian dan pemahaman kepada para perwakilan Uni Eropa di Malaysia.

Dalam pernyataan tertulisnya, seperti dikutip The Malay Mail Online, Mah meyakinkan delegasi Uni Eropa bahwa minyak sawit tak hanya aman dan sehat, tapi proses pengolahan perkebunan sawit juga ramah lingkungan.

Ia juga menjelaskan bahwa industri kelapa sawit Malaysia harus mematuhi 60 regulasi atau aturan yang mencakup mulai dari aspek hukum, keamanan makanan, lingkungan dan juga tenaga kerja.

'Malaysia juga meningkatkan komitmen di KTT Rio 1992 untuk mempertahankan sedikitnya 50 persen lahan untuk kawasan hutan," ucapnya.

Menurut dia, hal itu jelas bahwa industri di Malaysia, termasuk industri sawit, sangat mematuhi aturan.

Mah menggelar pertemuan dengan para duta besar dan perwakilan negara Uni Eropa terkait dengan isu keamanan makanan dan pengolahan sawit pada akhir pekan lalu.

Sebelumnya, Badan Pengawas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) menyebutkan sawit berpotensi mengandung kontaminan karsinogenik, yang merupakan pemicu kanker.

Potensi itu muncul ketika minyak nabati yang berasal dari sawit diolah dengan suhu melebihi 200 derajat Celcius. Untuk itu, EFSA merekomendasikan konsumen untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung minyak nabati sawit.

Senyawa kimia glycidyl fatty acid esters (GE) dan 3-monochloropropanediol (3-MCPD) yang dituding sebagai pemicu kanker, sebenarnya terkandung di semua jenis minyak nabati, termasuk minyak zaitun, dan senyawa ini tak terbukti sebagai pemicu kanker. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru