BORNEONEWS, Palangka Raya - Gubernur Kalimantan tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meminta warga probumi menghentikan sikap saling hujat, terutama antarsesama penduduk lokal.

Ia berharap semua pihak berkaca pada semangat dan filosofi huma betang yang selama ini menjadi kunci keharmonisan di Bumi Tambun Bungai.

"Kita orang Dayak harus saling menghargai dalam kebersamaan dan keberagaman rumah betang. Hilangkan sikap saling menghujat untuk menuju Kalteng Berkah," ungkap Gubernur Sugianto, Selasa (24/1/2017).

"Jakarta ya Jakarta, Kalbar ya Kalbar. Kalteng ini perlu membangun, hilangkan semua perbedaan," sambung dia.

Menurut Gubernur, semestinya seluruh komponen masyarakat Kalteng wajib menghormati antarpemeluk agama yang satu dengan lainnya, bukan malah sebaliknya. Saling menghargai perbedaan adalah bagian dari falsafah huma betang.

Namun sayang, kata dia, hal itu tidak berjalan sesuai harapan. "Apakah masih bisa dianggap Suku Dayak tanpa agama Islam dan atau sebaliknya," ucapnya dengan nada bertanya.

"Untuk itu, saya minta mari kita saling menghargai dan lupakan masa lalu untuk membangun Kalteng lebih baik. Tidak ada yang sakti di dunia ini kecuali Sang Maha Pencipta," tutupnya.(Roziqin/B-3)