BORNEONEWS, Palangka Raya - Pemerintah Kota Palangka Raya kedatangan tamu dari dua daerah berbeda, yakni jajaran DPRD Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dan wakil rakyat dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (26/1/2017).  Kehadiran tamu istimewa itu disambut Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio di Ruang Rapat Peteng Karuhei I, Balaikota. Kepada para tamunya, Wakil Wali Kota menjabarkan profil tentang Kota Palangka Raya.

"Penduduk Kota Palangka Raya ini ada 253 ribu jiwa. Sementara itu, APBD kita pada 2017 ini sebesar Rp1,139 triliun dengan PAD pada 2016 sebesar Rp135 miliar," kata Mofit.

Ia lalu menyampaikan bahwa perolehan PAD terbesar Kota Palangka Raya berasal dari sektor jasa. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Wali Kota Palangka Raya yang mengutamakan sektor pendidikan, jasa, dan pariwisata.

"Wisata kita bertumpu pada wisata sungai, danau, dan hutan. Sungai dan danau kita spesifik dengan air hitam (black water) yang benar-benar hitam seperti kopi yang merupakan pengaruh dari tanah gambut," ucap Mofit.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanah Bumbu M Alpiya Rahman, mengatakan bahwa tujuan kedatangan dirinya dan rombongan untuk berdiskusi mengenai perusahaan daerah (perusda).

"Bagaimana perusda ini bisa menghasilkan bagi APBD bukan hanya minta disuapi terus, minta modal terus. Padahal pemkab juga tidak terlalu berharap banyak hasilnya, tapi paling tidak bisa memberikan pelayanan dan membangun masyarakat dan memenuhi operasionalnya sendiri," tutur dia.

Sedangkan, Sekretaris Komisi C DPRD Kediri Lukman yang diplot sebagai pimpinan rombongan, menyebutkan bahwa maksud kunjungan mereka ke Palangka Raya ialah demi meminta informasi terkait pengendalian pencemaran udara.

"Kita tahu bahwa Kota Palangka Raya merupakan salah satu yang sering diberitakan tentang kebakaran hutan. Padahal kita tahu udara di sini sejuk. Kami dua malam di Palangka Raya dan merasakan sejuknya udara di sini," pungkas dia. (TESTI PRISCILLA/B-3)