Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bau Limbah Pabrik Sawit di Desa Kujan Terpapar sampai ke Nanga Bulik

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 28 Januari 2017 - 22:00 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Keberadaan dua pabrik kelapa sawit (PKS) tanpa kebun di Desa Kujan, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, yakni PT Sumber Adinusa Lestari (SAL) dan PT Khatulistiwa Sinergi Omnidaya (KSO), mulai dikeluhkan warga. Penyebabnya, dua pabrik yang baru beroperasi beberapa bulan tersebut menebarkan aroma tidak sedap yang menyengat. Diduga aroma itu berasal dari limbah pabrik.

"Bau limbahnya menyengat, apalagi kalau cuaca gerimis atau sehabis hujan, pasti baunya sangat menyengat dan masuk ke dalam rumah," ujar Wicaksono, warga Jalan Batu Batanggui, Nanga Bulik, Sabtu (28/1/2017).

Bau menyengat tersebut hampir setiap hari tercium. "Apalagi kalau malam hari di saat angin berhembus mengarah ke sini, waduh sudah pasti bau limbah, lama lagi," sambungnya.

Padahal, tempat tinggal Wicaksono berada di pusat kota yang notabene cukup jauh dari lokasi pabrik, dengan jarak sekitar 5 kilometer.

"Kita juga enggak tahu dari pabrik yang mana bau limbahnya ini datang. Namun yang pasti itu adalah dari PKS," katanya.

Keluhan yang sama juga disampaikan Yamin, warga Desa Kujan. Menurut dia, setiap harinya warga Kujan tidak dapat menghindari bau limbah dari PKS.

"Kedua PKS-nya kan jelas ada di sini, tidak usah lagi nanya bau limbah dari mana, sudah jelas kok," ujar dia.

Yamin bahkan memastikan, sebelum ada PKS, udara yang dihirup terasa segar karena secara umum wilayah Desa Kujan masih banyak hutan, pertanian, dan pesawahan. Namun sekarang sudah tidak lagi. "Jangan kan Kujan, (baunya) ke Nanga Bulik saja sampai kok," sebut dia. (HENDI NURFALAH/B-3)

Berita Terbaru