BORNEONEWS, Sampit - Kecenderungan sebagian remaja di Sampit memilih nongkrong di mall dan kafe ketimbang beraktivitas di masjid membuat risau Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kotawaringin Timur (Kotim), KH Abdul Hadi.

Menurutnya, perlu ada sebuah terobosan agar mereka bisa kembali ke masjid, sehingga rumah ibadah umat Islam ini semarak karena aktivitas para remaja. "Remaja sekarang jarang ke masjid. Kebanyakan nongkrong di luar. Kita perlu mencari cara agar bisa mengajak remaja beribadah dan meramaikan masjid," ungkap Kiai Hadi pada Borneonews, di Masjid Wahyu Alhadi, Sampit, Minggu (29/1/2017).

Menurutnya, 80 persen masjid dan musala saat ini memang sepi dari kegiatan remaja, termasuk aktivitas pendidikannya. Ia mengatakan, hanya kegiatan salat maghrib, isya, dan salat jumat para remaja banyak terlihat. Sedangkan waktu dzuhur, isya dan subuh, jumlah jamaahnya amat sedikit.

Ia mengatakan, kesadaraan umat Islam untuk beribadah, juga harus ditanamkan kepada remaja zaman sekarang. Selain pelajaran agama disekolah, nasihat dari orang tua juga diharuskan.

"Masalah ini harus kita pecahkan bersama agar masjid tidak sepi pemuda. Tentunya dengan meluncurkan program yang komunikatif, seperti membuat kegiatan positif atau pengajian mengundang mahasiswa atau pelajar sekolah," ujarnya.

KH Abdul Hadi mengungkapkan, bila para remaja dan pemuda sudah senang datang ke masjid, lambat laun akan ada hidayah buat mereka. (RIAN NAFARIN LUFFI/B-10)