BORNEONEWS, Palangka Raya - Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Yos Sudarso mengaku pada dasarnya tidak masalah dengan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya yang akan merelokasi mereka. Namun pedagang meminta Pemkot Palangka Raya menyediakan lokasi baru yang menguntungkan.

"Kami sudah bertahun-tahun berjualan di sini. Kalau pemerintah mau merelokasi kami otomatis pemerintah harus tahu berapa yang bisa kami dapatkan saat berjualan di sini. Apakah pemerintah bisa menjamin kami akan mendapat nilai yang sama bahkan lebih jika kami bersedia direlokasi" ungkap Tarmin, pedagang di Yos Sudarso saat ditemui Bornoenews, Minggu (29/1/2017).

Tarmin mengaku dapat meraih omzet sekitar Rp650.000 per hari atau mencapai Rp19 juta per bulan. Padahal dia hanya membuka warung hanya pada sore hari, yakni sejak pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB.

"Kalau kami pindah apakah kami bisa mendapatkan yang sama karena pemerintah merelokasi kami rasanya terlalu jauh dari pusat kota. Kalau cuma direlokasi beberapa ratus meter tidak masalah. Tapi ini 2,5 kilometer," keluhnya.

Saat ini Pemkot Palangka Raya sedang membangun lokasi baru untuk PKL di Yos Sudarso. Masih di jalan yang sama namun lokasinya kini di jalan yang baru saja diaspal. Sementara PKL cafe Yos Sudarso masih was-was menunggu nasib mereka, Pemkot telah merelokasi puluhan pedagang tanaman hias dari Jalan Garuda Palangka Raya ke lokasi yang sama.

Tampaknya Pemkot ingin menghidupkan Yos Sudarso ujung agar menjadi pusat kota yang baru. Kawasan itu, sebelumnya sepi dan dikelilingi hutan. (TESTI PRISCILLA/B-6)