Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sambas Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Aktivitas Tambang di Sekonyer Resahkan Warga Sekitar

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 01 Februari 2017 - 15:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Aktivitas penambangan tanpa izin (peti) di Sungai Sekonyer Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar) kembali marak. Bukan ekosistem konservasi alam Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) saja yang terancam dampaknya. Namun juga desa sekitarnya, seperti Sekonyer.

Sekretaris Desa Sungai Sekonyer, Taufik mengatakan, aktivitas peti di Sungai Sekonyer seolah tak terbendung. Bahkan, meski tak semasif tahun-tahun sebelumnya, aktivitas penambangan di bagian hulu Sungai Sekonyer beberapa bulan belakangan kian menggila.

Taufik menuturkan, penambang liar sudah semakin berani beraktivitas dan tak lagi memperhatikan dampak tambang bagi lingkungan, dan masyarakat sekitar. Taufik menganggap, aktivitas tambang liar membuat warga desanya resah dan putus asa.

"Bagaimana tidak resah. Kalau air sudah tercemar merkuri. Jangankan orang luar. Kita saja sudah takut mengonsumsi air sungai di parit itu. Memang kalau untuk mandi, kami sepertinya sudah kebal. Tapi siapa yang tahu di dalam tubuh kita. Siapa yang betah tinggal di tempat seperti ini. Mau dijadikan desa wisata pun percuma. Mau usaha ternak juga percuma kalau sudah tercemar seperti ini," tutur Taufik pada Borneonews, di kediamannya, Selasa (31/1/17).

Taufik mengaku, pencemaran sungai itu juga mengganggu aktivitas pendidikan, jasa pariwisata dan potensi desa lainnya.

"Ada dulu tamu dari luar. Karena ingin merasakan tinggal dekat TNTP, dia berniat bermalam di desa. Tapi saat dia tahu mandinya pakai air sungai itu, dia akhirnya batal bermalam. Itu contoh kecil. Kita ada beberapa guest house. Tapi sampai hancur, enggak ada yang mau nginap." (RADEN ARIYO/B-10)

Berita Terbaru