Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Nias Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tercemar Penambangan Liar, Desa Sekonyer Krisis Air Bersih

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 01 Februari 2017 - 16:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Krisis air bersih mengancam Desa Sungai Sekonyer Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar) akibat aktivitas penambangan liar. Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Kepala Desa Sungai Sekonyer, Suriansyah menyatakan, baik air yang mengalir di kanal anak Sungai Sekonyer, maupun air yang berasal dari sumur sudah tercemar limbah tambang merkuri, maupun zat besi.

"Sebenarnya peti itu enggak pernah berhenti. Tapi beberapa bulan ini sepertinya semakin banyak. Sebelumnya sudah sempat agak jernih airnya. Sekarang sudah keruh lagi. Jadi sekarang warga enggak berani mengonsumsi. Paling hanya untuk mandi saja. Soalnya mengandung merkuri. Ada hasil laboratoruimnya tahun kemarin," terang Suriansyah, Selasa (31/1/17).

Suriansyah menyebut, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga Sekonyer terpaksa memanfaatkan air hujan, dan mulai mencari cara agar sumber air terdekat di sekitar desa bisa mudah diperoleh. Sumber air terdekat, menurut Suriansyah, berada dalam kawasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). Tepatnya di daerah Beguruh, yang dulunya merupakan daerah pemukiman pertama warga Desa Sungai Sekonyer, sebelum daerah tersebut ditetapkan menjadi kawasan konservasi orangutan TNTP.

"Kalau hanya di seberang (kantor Pos Tanjung Harapan Balai TNTP) itu tetap ada kandungan merkurinya. Masuk ke dalam lagi. Sekitar 3 kilometer jaraknya. Di sana ada sumur-sumur bekas dan ada airnya. Entah bagaimana, apakah pakai mesin air otomatis menggunakan tenaga matahari atau bagaimana. Kalau enggak, ya harus pakai galon dan nyeberang pakai sampan." (RADEN ARIYO/B-10)

Berita Terbaru