Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Halmahera Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sentimen Bervariasi Warnai Pasar Minyak Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 01 Februari 2017 - 15:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pada perdagangan Rabu (1/2/2017), para pelaku pasar akan dihadapkan pada sentimen pasar yang bervariasi setelah harga minyak sawit ditutup melemah sehari sebelumnya.

Futures minyak sawit untuk kontrak April di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup merosot 1,3% menjadi 3.033 ringgit (US$684,96) per ton. Sementara futures kedelai untuk kontrak Februari ditutup menguat sekitar 0,2 persen menjadi 3.036 rupee ($44,79) per 100 kg dan futures minyak kedelai kontrak Februari, NSOG7, di National Commodity & Derivatives Exchange Ltd (NCDEX) berakhir naik 0,6 persen menjadi 697 rupee per 10 kg.

"Panen kedelai di kawasan Amerika sepertinya akan melebihi target. Sebagai pesaing, kedelai akan langsung berdampak pada harga CPO," kata Gregorious Gary, analis dari Bahana Securities di Jakarta, Rabu, seperti dikutip MPOC.

Faktor lain yang akan menjadi pertimbangan pelaku pasar adalah menguatnya harga minyak mentah dunia. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk kontrak Maret ditutup naik 18 sen, atau 0,3%, menjadi $52,81 per barrel. Selama Januari, harga minyak WTI merosot sekitar 1,8%.

Sedangkan minyak mentah Brent untuk kontrak Maret di ICE Futures exchange, London, naik 47 sen, atau 0,9%, menjadi $55,70 per barrel, tapi jatuh 2% selama Januari.

Tapi sentimen yang tak kalah penting adalah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang ingin mendevaluasi nilai tukar dolar AS. Imbasnya, harga minyak sawit yang berdenominasi ringgit Malaysia akan mengalami tekanan dari kebijakan Trump tersebut. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru