Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Dompu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pengusaha Rumah Makan Keluhkan Mahalnya Harga Cabai

  • Oleh Testi Priscilla
  • 01 Februari 2017 - 16:51 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Pengusaha rumah makan mengeluhkan tingginya harga cabai. Tercatat saat ini harga cabai berada pada kisaran Rp115.000 hingga Rp130.000 dari harga normal yang hanya Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram. Menurut Titin (43) salah seorang pengusaha rumah makan di Jalan Tingang, Kota Palangka Raya mengatakan harga cabai yang tinggi membuatnya mengalami kerugian.

"Yang jelas keuntungannya berkurang. Menu-menu yang saya jual identik dengan cabai, belum lagi sambal yang memang tidak bisa ketinggalan. Saya juga tidak bisa mengurangi jumlah cabainya karena akan berpengaruh pada rasa masakan," ungkap Titin kepada Borneonews, Rabu (1/2/2017).

Dalam sehari, lanjut Titin, biasanya menghabiskan sebanyak 5 kilogram cabai untuk seluruh masakannya dan hal ini tidak bisa diubah. Dalam kondisi tingginya harga cabai seperti saat ini tidak lantas membuat Titin mengubah kebiasaannya, ia tetap membeli 5 kilogram cabai setiap harinya untuk menjaga kualitas rasa masakan.

"Ya mau bagaimana lagi, masakan saya identik dengan pedas. Kalau pelanggan datang dan ternyata tidak sepedas biasanya takutnya pelanggan kabur. Jadi ya tetap saja 5 kilogram sehari," pungkasnya.

Titin berharap pemerintah mau mendengarkan keluhannya ini dan mencari solusi agar bumbu dapur yang pedas ini tidak mengalami kenaikan harga yang melonjak seperti saat ini.

"Kalau pemerintah menyuruh kami menanam cabai sendiri ya tidak bisa. Saya juga menanam cabai di rumah, 10 batang pohon malah. Tapi ya itu hanya cukup untuk konsumsi kami sekeluarga saja. Mohon pemerintah memikirkan nasib kami pengusaha rumah makan ini, bagaimana solusinya agar saya tidak mengeluarkan uang sebanyak Rp600.000 lebih sehari hanya untuk membeli cabai," harapnya. (TESTI PRISCILLA/B-8)

Berita Terbaru