BORNEONEWS, Buntok - Sebanyak 102 jiwa dari 33 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Kelurahan Buntok Kota atau biasa disebut Buntok Seberang, Kabupaten Barito Selatan, mengharapkan adanya penerangan dari pemerintah daerah atau Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Supiansyah (51), warga Buntok Seberang, Kamis (2/2/2017), menuturkan bahwa ratusan jiwa yang tinggal kelurahan tersebut selama ini menikmati listrik dari mesin diesel atau genset pribadi.

Akan tetapi, sekitar sebulan tarakhir, warga Buntok Seberang banyak yang tidak menyalakan mesin listrik mereka. "Entah apa alasannya," ucap Supainsyah.

Namun, ia menduga hal itu disebabkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mengalami kenaikan atau pendapatan warga mengalami penurunan.

"Tapi yang jelas, untuk sementara ini, saya juga jarang menyalakan mesin genset. Untuk menyalakan lampu, kami lebih sering memekai lampu teplok. Karena tidak mampu membeli bensinnya," tutur dia.

Ia berharap, derita yang dirasakan warga Buntok Seberang bisa menjadi perhatian khusus Pemkab Barito Selatan.

Harapan yang sama juga disampaikan Yamani (39), warga Buntok Seberang yang berprofesi sebagai nelayan. Ia berharap tahun ini, warga Buntok Seberang mendapat perhatian lebih dari pemkab.

"Kami tidak terlalu muluk meminta. Siapa saja yang nantinya terpilih sebagai pemimpin Barsel untuk lima tahun ke depan, kiranya dapat memperhatikan keadaan kami agar bisa menikmati aliran listrik dari PLN," ucap Yamani. (LAYLI/B-3)