BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sejumlah masyarakat Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengeluhkan beberapa lampu pengatur lalu lintas yang mengecoh dan tidak seperti umumnya.

Johan (39) warga Jalan Sudirman mengaku lampu lalu lintas di depan Barata dari arah Diponegoro menuju jalan Iskandar Pangkalan Bun merah. Padahal, tidak ada jalan raya di bagian kirinya. Pengatur lalu lintas itu hanya mengatur tiga jalur jalan protokol saja.

"Biasanya kalau belok kiri itu jalan terus atau lurus ke arah Iskandar itu jalan terus karena di kiri tidak ada jalan. Ini yang terjadi mengikuti lampu merah," kata dia Kamis (2/2/2017).

Warga Pangkalan Bun lainnya, Deri juga mengeluhkan seringnya lampu pengatur lalu lintas tidak berfungsi. Alhasil para pengendara pun dibuat bingung. Saat lampu lalu lintas kacau, tidak nampak satu pun anggota polisi yang mengatur lalu lintas kendaraan.

"Sering eror kadang kelap kelip warna kuning saja, di lampu merah dekat Polres yang arah ke Paku Negara, di Jalan Ahmad Yani, Jalan Iskandar, kemudian di dekat Masjid Agung, dan di dekat stadion Sampuraga sering tuh lampunya kaya gitu," katanya.

Salah satu pengendara sepeda motor pun sempat terjebak di lampu merah depan Barata. Ia menerobos masuk jalan Iskandar dari arah jalan Diponegoro. Padahal saat itu lampu pengatur lalu lintas menunjukkan warna merah. Dirinya pun terpaksa ditilang polisi yang kebetulan tengah berjaga.

"Saya kira meskipun merah jalan terus, karena biasanya belok kiri itu jalan terus," katanya Hayatun.

Kepala Dinas Perhubungan Kobar, Petrus Rinda sempat mengakui adanya kekeliruan pengatur lampu lalu lintas. Namun pihaknya beranggapan, setiap daerah memiliki kewenangan sendiri untuk menerapkan aturan.

"Semua sudah benar sesuai aturan dan kondisi jalanan lalu lintas di wilayah kita," ujarnya. (CECEP HERDI/B-2)