Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mamuju Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penutupan Simpang Kodok tak Membuat Prostitusi Berakhir

  • 03 Februari 2017 - 09:34 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Penutupan paksa lokasi prostitusi Simpang Kodok, Pangkalan Bun dinilai gagal total. Lokasi tersebut kembali menjadi tempat mangkal pekerja seks komersial (PSK) hanya beberapa bulan setelah diratakan dengan tanah.

"Tanpa program pemberdayaan ekonomi yang matang, penutupan dengan mengerahkan puluhan personel dan alat berat hanya buang-buang anggaran," kata tokoh pemuda Kobar, Juriansyah, Jumat (3/2/2017).

Menurutnya, tanpa solusi yang tepat, PSK pasti kembali lagi. Jika tidak, justru mereka akan menyebar, menjajakan diri di warung remang-remang, salon 'plus-plus', dan tempat bisnis esek-esek terselubung lainnya.

"Terlebih untuk PSK yang sudah tua. Penampilannya tak lagi menggoda. Tak punya keterampilan lain untuk bertahan hidup," jelasnya.

Seharusnya, lanjut dia, Pemkab punya modal. Menciptakan program-program bermutu untuk memberdayakan ekonomi penghuni lokasi praktek prostitusi agar PSK bisa membuka lembaran hidup baru. "Pemkab jangan tanggung sendiri beban ini. Ajak perguruan tinggi dan ulama untuk duduk bersama!" sarannya.

Juriansyah juga menyarankan, ulama bisa dilibatkan dalam mencari motivasi perubahan diri PSK. Sementara perguruan tinggi bisa membantu dalam riset lapangan. Yang penting, tegasnya, agar anggaran tidak terbuang sia-sia. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-10)

Berita Terbaru