BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah Indonesia dan Malaysia siap meluncurkan Palm Oil Green Economic Zone (Pogez) atau kawasan pengembangan penghiliran minyak kelapa sawit.

"Kawasan ini akan dikembangkan di Dumai, Provinsi Riau, dan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dibentuknya kawasan penghiliran sawit dengan manajemen hijau ini merupakan tindak lanjut dari upaya Indonesia dan Malaysia untuk mengharmonisasikan standar sawit berkelanjutan melalui pembentukan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC)," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto kepada pers di Jakarta, Jumat (3/2).

Melalui Pogez, menurut Airlangga, pemerintah Indonesia dan Malaysia akan membangun kawasan industri dengan pengelolaan lingkungan yang baik dengan mereduksi polusi dan mengawasi tingkat gas rumah kaca yang dihasilkan.

"Masing-masing kawasan tersebut memiliki luas lebih dari 2.000 ha dan infrastruktur yang memadai. Dengan kawasan khusus, diharapkan komoditas ini makin diterima di pasar dunia," papar dia.

Airlangga menambahkan, pihaknya mengantisipasi produksi CPO pada 2020 mencapai 40 juta ton dengan menyerap bahan baku dalam jumlah besar, investasi industri pengolahan akan menjadi prioritas.

"Ada beberapa instrumen kebijakan fiskal yang telah diambil pemerintah untuk meningkatkan penghiliran dalam negeri, seperti pengenaan tarif bea keluar secara progresif sejak 2011, dan program pungutan untuk mendorong output biodiesel di dalam negeri," ujar Airlangga. (NEDELYA RAMADHANI/m)