Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangka Tengah Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Dampak Tambang Liar di Sekonyer pada Kesehatan Warga

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 04 Februari 2017 - 20:24 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Aktivitas tambang di sungai bukan hanya mengakibatkan kondisi fisik lingkungan dan keragaman hayati sungai berubah. Aktivitas tambang yang menggunakan zat kimia juga mengancam kesehatan masyarakat di sekitar sungai.

Ancaman kesehatan tersebut berlaku pula bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Sekonyer Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar) lantaran aktivitas tambang liar di sungai itu terbilang marak.

Selain dapat masuk ke dalam tubuh secara langsung, melalui kulit dan konsumsi air, juga berpotensi terjadi biomagnifikasi atau proses masuknya zat kimia merkuri limbah tambang ke tubuh dalam tubuh, dari lingkungan melalui rantai makanan di Sungai Sekonyer juga sangat besar.

Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Antakusuma (Untama) Geger Suharmono menjelaskan, pencemaran air oleh limbah tambang terjadi dalam dua bentuk, yakni berupa zat tersuspensi (mengendap) dan terlarut. Khusus terhadap merkuri, bila dalam jumlah kecil, merkuri yang secara fisik memang berupa cairan terebut, dapat terlarut dalam air dan sulit tersuspensi akibat pengaruh pasang surut air. Sehingga mudah masuk ke dalam tubuh manusia, baik melalui kulit maupun melalui konsumsi.

"Kemudian, karena air raksa ini adalah logam berat. Dia juga mudah tersuspensi di dasar sungai dan bentos-bentos makanan ikan itu adanya di dasar sungai. Nah proses biomagnifikasi itu bisa terjadi, bila Air Raksa yang tersuspensi itu menempel pada bentos, atau terserap dalam tubuh bentos. Kemudian bentosnya dimakan oleh ikan atau udang. Dan ikannya dimakan manusia," urai Geger, Sabtu (4/2/17). (RADEN ARIYO/B-10)

Berita Terbaru