Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tambang Liar di Sungai Sekonyer sejak 1980-an

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 04 Februari 2017 - 21:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Aktivitas penambangan liar di Sungai Sekonyer, Kotawaringin Barat (Kobar), bukan baru-baru ini saja terjadi. Aktivitas tambang liar di hulu sungai yang menjadi jalur utama pariwisata Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) tersebut diduga sudah ada sejak akhir 1980-an.

Setidaknya begitulah menurut Suriansyah, Kepala Desa Sungai Sekonyer. Suriansyah mengaku, puluhan tahun lalu dirinya pernah bekerja sebagai penambang di Kobar. Ativitas tambang liar di Kobar, menurut sejarahnya, pertama kali muncul di daerah bernama Parit Cina sekitar tahun 1981 sampai 1982. Lokasinya di sekitar Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara (Aruta).

"Saya dulu sempat jadi penambang juga. Tapi tidak pernah menambang di Sungai Sekonyer. Dulu itu tambang itu cuma ada di daerah Parit Cina, di dekat Pangkut sana. Pertama kali tahun 1981-an. Tapi dulu masih secara tradisional tanpa mesin," kata Suriansyah, Selasa (31/1/17) lalu.

Sejak saat itu, lanjut Suriansyah, sektor tambang di Kobar mulai populer dan makin meluas. Terlebih mineral tambang yang dihasilkan, emas khususnya, cukup besar dan menjanjikan. Aktivitas tambang tersebut meluas hingga ke bagian hulu Sungai Kumai. Tepatnya di daerah sekitar Sebukat, Pangkalan Banteng. Dari situlah awal mula masuknya tambang ke Sungai Sekonyer.

"Sekitar tahun 1986 baru masuk ke Sungai Sekonyer. Tapi dulu itu tidak sampai bikin keruh air. Tahun-tahun itu masih tradisional. Karena dulu ada larangan dari desa, tidak boleh menambang di dekat sungai dan limbahnya juga tidak boleh dibuang ke sungai. Saat itu kepala desanya itu kebetulah bapak saya," beber Suriansyah.

Memasuki era 1990-an, aktivitas tambang tradisional di Sungai Sekonyer berubah menakutkan. Sebab saat itu para penambang sudah mulai menggunakan mesin sedot dan jumlah penambangnya semakin banyak. Ada belasan titik penambang di sekitar Sungai Sekonyer.

"Dulu air Sungai Sekonyer, dari hulu sampai muara sana, jernih. Sama dengan air di Simpang Kanan. Tapi sejak mereka menggunakan mesin sedot, air sungai keruh. Mulai keruh itu sejak tahun 1992-an kalau tidak salah. Apalagi sekarang ada zircon segala. Dulu hanya Emas." (RADEN ARIYO/B-10)

Berita Terbaru