Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bos Baru Badan Pengelola Dana Perkebunan Harus Mampu Pacu Produktivitas Petani Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 06 Februari 2017 - 18:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Peningkatan produktivitas menjadi harapan utama bagi industri perkebunan sawit seiring dengan menurunnya produksi komoditas tersebut di sejumlah area, selain juga masih terdampak El Nino.

Untuk itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan keputusan pemerintah mengangkat Dono Boestami menjadi Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit menggantikan Bayu Krisnamurthi yang mengundurkan diri, diharapkan bisa lebih baik dari pendahulunya.

"Program mendesak yang harus dilakukan bos baru BPDP Kelapa Sawit adalah meremajakan kebun sawit milik petani swadaya. Untuk program peremajaan ini, memang terhambat aturan teknis Kementerian Pertanian (Kementan) soal kewajiban petani untuk melegalisasi lahan sehingga bisa menjangkau akses kredit perbankan sebagai syarat untuk mencairkan dana subsidi peremajaan dari BPDP Kelapa Sawit," kata Direktur Eksekutif GAPKI, Fadhil Hasan, kepada pers di Jakarta, Senin (6/2/2017).

BPDP, menurut Fadhil, harus lebih aktif agar program ini bisa berjalan.

"Yang penting, program yang terkait dengan peremajaan kebun-kebun rakyat, program yang terkait penelitian dan pengembangan menjadi prioritas utama," papar dia.

Fadhil menambahkan, BPDP Kelapa Sawit harus mengintensifkan promosi produk minyak kelapa sawit ke pasar global.

"Upaya yang bisa dilakukan dengan advokasi melawan kampanye anti sawit di seluruh dunia," ujar Fadhil.

Mantan Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami, diharapkan bisa lebih baik dalam pengelolaan dana pungutan ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO). Salah satu pekerjaan rumah yang disorot industri adalah alokasi dana untuk peremajaan atau replanting kebun dan pengembangan promosi yang belum berjalan optimal. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru